Kehamilan pertamaku.com

 Ini adalah pengalaman hamilku yang pertama. Kala itu di bulan Desember tepatnya tanggal 23 tahun 2019,tiba-tiba mengalami mual-mual, saya pun bingung apakah saya hamil atau hanyalah maag atau masuk angin,ketika saya menceritakan kepada suami,suami bilang mungkin hanya asam lambung,tapi saya mengatakan tidak biasanya saya mual2 seperti ini dan sensitif terhadap bau yang tajam seperti wangi pelembut pakaian. Sampai keesokan harinya karna penasaran saya dan suami ke apotek untuk membeli Testpack karna saya juga yakin kalau saya pasti hamil karna kebetulan sudah sebulan telat haid. Dan setelah membeli testpack paginya saya melakukan tes urin,dan apa yang terjadi?garis merahnya ada dua. Betapa senangnya kami berdua akhirnya setelah kosong 1 bulan saya hamil juga,karna saya dan suami memang tidak ingin menunda. Dan seminggu kemudian saya pun pergi ke puskesmas untuk memastikan sekali lagi dan ternyata memang benar saya hamil dan UK 6 W😍wah senangnya. Hari-haripun saya lewati dengan berbagai drama,mual muntah,perut kram tapi saya menikmati itu dengan bahagia, dengan rutin kontrol ke bidan,rutin minum asam folat dan kalsium yang di kasi bidan. Tapi saat itu saya dan suami belum ada niat untuk USG krna maksudnya supaya tunggu usia kandungan tertentu karna kebetulan juga saya merasa baik2 saja. Tapi lama2 saya merasakan sakit diperut bagian bawah sampai jalanpun harus berbopoh,perut kelihatan besar,sampai banyak yang mengira mungkin aku alami kelahiran prematur,hamil anak kembar. Sampai suatu hari sayapun tidak kuat dan akhirnya saya ke bidan praktek untuk periksa dan setelah diperiksa bidan mengatakan saya kelebihan cairan,itu yang menyebabkan perut kelihatan besar dan sakit kalau ditekan. Bidanpun menyarankan untuk USG.Dan saat itu bidan meresepkan saya sebuah pil yang sangat kecil dengan  dosis setengah biji saat diminum,setelah malamnya saya minum obat sayapun selalu ingin buang air kecil dan ternyata itu memang reaksi obatnya,besoknyapun saya merasa enakkan. Selang beberapa hari krn menunggu jadwal praktek dokter S.POG saya dan suamipun pergi USG dan hasil USG nya saya kebanyakan ketuban tapi kondisi bayi sehat dan jenis kelamin laki-laki,yah gak jadi deh surprisenya karna dokternya langsung memberitahu padahal maksudnya JK nya tidak usah diberitahu dulu🤭tapi tidak apa-apalah,jadi suami semakin girang karna mengetahui anaknya laki-laki,memang pada dasarnya mau dikasi anak perempuan atau laki2 pun menurut kami sama yang penting sehat. Menurut hasil USG HPL nya tanggal 6 Agustus 2019 sementara menurut HPHT 24 Agustus 2019,wah semakin deg-degan ni pas tau HPLnya maju. Singkat cerita tibalah tanggal HPL USG,kok tidak ada tanda2 ya mau lahiran,OK saya dan suami tetap tenang dan ada yang bilang HPL USG memang tidak selalu tepat kadang maju kadang mundur bahkan beberapa kali usg pun pasti hasilnya berbeda, sayapun tetap tenang tapi dalam hati kecil kwatir yah,apalagi keluarga pada tidak sabar selalu menanyakan kapan lahiran,pikiranpun semakin was was. Pada tanggal 12 Agustus sayapun memeriksakan diri ke klinik,setelah saya menceritakan semua,sayapun disarankan untuk dirujuk ke RS,apalagi setelah priksa Tekanan Darah saya tinggi 180 karna memang kaki saya saat itu juga bengkak semenjak uk 28 W. Wah hati semakin gak karuan tapi tetap tenang. Ok semua sudah diurus untuk rujukan ke RS tapi karna saya penasaran dan memang saat itu juga saya merasa baik2 saja,akhirnya memutuskan untuk ke puskesmas tempat saya biasa kontrol,dalam hati pasti tekanan darahnya salah nih mugkin efek kecapean atau banyak pikiran. Nah sampai di puskesmas hasil tensi agak turun,yah lumayanlah agak tenang,tapi saya disuruh untuk rawat inap semalam di Puskesmas untuk di observasi apakah ada keluar tanda2 atau tidak,saya dan suami pun setuju karna sebenarnya saya pun belum siap ke RS karna dalam pikiran saya, kalau ke rumah sakit pasti saya dipaksa untuk melahirkan dengan cara diinduksi atau di SC takut bangetlah pastinya. Malampun berlalu saya tidak merasakan apa-apa,akhirnya dibolehkan pulang ke rumah dengan catatan tetap tenang,jalan pagi,jangan stres supaya tidak mengalami hipertensi. Beberapa hari kemudian saya alami sakit kepala yang luar biasa,tidak bisa tidur,tapi anehnya sakit kepalanya hanya malam mulai jam 8 malam sampe jam 6 pagi,setelah itu kembali normal,setiap hari selalu sama,tapi dalam hati yah mungkin ini hanya bawaan atau merupakan bagian dari tanda2 saya mau lahiran. Pada tanggal 25 Agustus sudah lewat 1 hari HpL menurut HPHT, saya dan suami seperti biasa jalan2 pagi,naik turun tangga dan pulang ke rumah,saat itu saya mau siap2 ke Gereja,tiba2 perut saya kram dan mengeluarkan lendir campur darah,sontak saya kasitau suami,untungnya suami selalu siaga sudah mengambil cuti sebelumnya,dan suamipun melarang saya ke Gereja karna takutnya gak kuat. Sejak siang sakit perut semakin sering dan suamipun inisiatif langsung bawa ke puskesmas,sampai dipuskesmas periksa belum ada pembukaan dan disuruh pulang ke rumah,kebetulan rumah dekat,tapi disuruh kembali kalau sakitnya rutin,akhirnya malam sakitnya intens dan saya dengan suami pun kembali ke puskesmas,setelah diperiksa sudah bukaan 6. Sepanjang malam kepala saya sakit seperti mau pecah,pembukaan gak maju bahkan turun ke pembukaan 1,kami semua heran,akhirnya sayapun melakukan tes urin,ternyata saya positif protein 4,tekanan darah juga naik turun,antara 150,kadang 160. Pada tanggal 26 Agustus sayapun di buat rujukan ke RS karna bidan kwatir dengan kondisi saya,dan takut ada apa2, apalagi peralatan di puskesmas tidak lengkap,saat itu memang saya sempat menolak untuk rujuk tapi setelah dipikir2 sayapun setuju. Singkat cerita sampailah saya di rumah sakit dengan perjalanan 1 jam yang normalnya 2 jam,luar biasa cepat kan mobilnya😁 terus saya dipasangin semua peralatan medis,dan waktu itu saya malah tidak mengalami kontraksi,layaknya seperti biasa saja tapi dokter menyarankan persalinan induksi dengan memberikan obat secara oral 2 kali tapi sakitnya masih hilang muncul,tidak intens,kemudian dokter meminta persetujuan kalau yang ketiga kalinya induksinya tidak bekerja maka akan dilakukan SC,tapi yang ketiga kali obatnya dimasukan lewat infus,waktu itu subuh tanggal 27 Agustus, dokter memasukan obatnya lewat infus dari situ kontraksinya semakin sering,sering dan luar biasa sakitnya,sampailah pada saat kurang lebih pukul 11 siang,kontraksinya semakin sering lagi dan sayapun semakin tidak tahan untuk segera mengejan tapi pas diperiksa pembukaan masih pembukaan 8,bidsn menyuruh agar jangan dulu mengejan,tapi merasakan sakitnyapun semakin luar biasa,dan seketika ketuban pecah,kepala si dede pun kelihatan,barulah bidannya hiruk pikuk menyiapkan peralatan 🤭karna gak terduga secepat itu dari pembukaan 8, dan tepat pukul 11.46 lahirlah anak laki2 pertama kami dengan sehat dan sempurna😍dengan bonus berapa jahitan luar dalam,disinilah saya merasakan betapa hebatnya perjuangan seorang ibu untuk melahirkan anaknya ke dunia. Tapi waktu itu saya tidak langsung menyusui anak saya karna dibawa ke ruang bayi untuk di observasi ternyata ada sedikit gangguan pada pernapasannya agak cepat, dan besoknya pun baru saya bisa melihat anak saya untuk menyusui,saat itu saya dirawat selama 3 hari baru dibolehkan pulang. Hikmah dari cerita saya yang dapat diambil,bagi2 ibu-ibu di luar sana yang sedang hamil,jangan lupa untuk rutin kontrol,USG,jaga pola makan,jaga pikiran,agar selalu sehat,dan apapun yang disarankan dokter untuk lahiran normal ataupun secara SC sama2 baiknya selama itu bisa menyelamatkan dua nyawa. Sekian cerita dari saya, Trimakasih.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

cara menjadikan kulit lembut dan halus